Dalam satu dunia, hanya bisa ada satu protagonis.
Sistem sudah memberi tahu Yoo Seodam sejak lama bahwa Bumi sudah memiliki seorang protagonis saat dia masih memburu protagonis bernama Lee Yeon-jun.
Namun Lee Yeon-jun bukanlah protagonis dari Bumi versi ‘Modern’. Dia adalah protagonis dari sebuah dunia yang telah runtuh, yang berada di dalam dungeon S-Rank bernama “Weathered Snow Peak of Paulownia’s Three Thousand Years of Bitterness.”
Sebagai seorang protagonis, Lee Yeon-jun terus menjadi lebih kuat setiap kali dia berhasil melewati krisis, berkat berkah dunia yang ia terima. Ditambah lagi, dia memiliki skill curang bernama [Attention (A)].
Sistem juga pernah mengatakan bahwa jika Lee Yeon-jun berhasil menaklukkan dungeon tersebut dan melarikan diri ke Bumi, maka waktu dimulainya prolog akan datang lebih cepat, karena dua protagonis akan saling bertabrakan.
Dengan kata lain, alasan sistem memberi perintah pembunuhan kepada Yoo Seodam terhadap Lee Yeon-jun… adalah karena pria yang sekarang berdiri di depannya ini.
Lee Dong-joon.
<Dengan kemampuanmu saat ini, peluang kemenanganmu dalam duel melawan protagonis Lee Dong-joon adalah 0,0000….>
Aku tahu… jadi tolong berhenti.
<…00001%>
Sialan.
Angka itu terlalu kecil.
Yoo Seodam punya peluang lebih besar untuk menenggelamkan kapal induk hanya dengan lemparan batu, dibandingkan mengalahkan Lee Dong-joon dalam duel.
Seodam mengerutkan kening. Tubuhnya masih tegang. Namun saat itu juga, pesan baru muncul dari sistem.
<Namun, jika metode perburuanmu berbasis strategi, bukan duel langsung, tingkat keberhasilanmu akan meningkat menjadi 16, tidak, pada momen ini tepatnya, 19%.>
Apa?
<Aku yakin kamu sedang memikirkan strategi besar sekarang, bukan?>
Seodam memasang ekspresi bingung. Nada sistem kali ini terdengar bersemangat, sangat berbeda dari biasanya.
Tapi aku benar-benar belum kepikiran apa pun…
<Tidak mungkin. Perhitunganku didasarkan pada ‘takdir’. Pasti ada sesuatu… sesuatu.>
……?
Mendengar itu, Seodam menatap Lee Dong-joon.
Lalu, di depan matanya, jendela ‘Plot’ muncul.
***
<Plot>
“Pernah kepikiran buat mencukur sampai botak?”
Kembalinya penguasa terkuat.
Seorang penguasa yang terikat kontrak dengan Roh Dharma!
…Tapi aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk menjalani hidup normal sampai akhir hayatku.
“Tolong, jadilah ayahku… setidaknya sampai aku lulus.”
Karena aku punya seorang putri.
***
Ehm….
Plot-nya terlalu ambigu. Hampir mustahil menarik informasi penting hanya dari itu saja.
Jadi maksudnya… dia Dharma? Dan dia juga punya anak perempuan?
Yoo Seodam lalu menatap jendela level yang melayang di atas kepala Lee Dong-joon.
Gasp!
[Level 500]
Ya… 500.
…Level SS-Rank itu setara berapa?
<Level 200.>
Kalau SSS-Rank?
SSS-Rank, peringkat legendaris yang belum pernah muncul sepanjang sejarah Bumi.
<Level 350.>
Gila… sekuat apa sih dia?
Yoo Seodam hampir saja mundur selangkah karena refleks ketakutan. Untungnya, dia berhasil menahan diri tepat waktu.
Di sisi lain, Lee Dong-joon merasakan sesuatu yang aneh dari Yoo Seodam.
'Aku tidak bisa merasakan apa pun dari orang ini.'
Setiap makhluk hidup memiliki energi alami yang mengalir di dalam tubuh mereka. Para superhuman di Bumi menggunakan energi eksternal bernama ether, sementara para returnee dari Murim seperti Lee Dong-joon menggunakan energi yang mirip dengan apa yang Yoo Seodam sebut sebagai magic.
Namun entah kenapa, Lee Dong-joon sama sekali tidak bisa merasakan keberadaan energi itu dari Yoo Seodam.
Apa dia sudah mencapai kondisi ‘menyatu dengan alam’?
Dengan teknik One with Nature, seorang praktisi bela diri tingkat tinggi bisa menyamarkan tubuhnya agar tampak seperti orang biasa. Tapi… tidak seharusnya teknik ini bekerja di hadapan Lee Dong-joon.
Lee Dong-joon adalah seniman bela diri terkuat di Murim, yang telah mencapai status “Legendary Lord” dengan mempelajari seni bela diri Dharma, ilmu yang diwariskan sejak awal berdirinya Murim.
Itu sebabnya, kegagalannya mengenali aliran energi di dalam tubuh Yoo Seodam adalah masalah besar.
'Aku hampir tidak bisa merasakan energinya…'
Baik di Murim maupun di Bumi, dia selalu percaya bahwa dirinya adalah yang terkuat. Namun kini, di hadapannya, berdiri sebuah eksistensi yang bisa menjadi ancaman nyata.
'Kalau aku ingin terus hidup normal… aku harus membunuhnya.'
Lee Dong-joon mengalirkan energi tak kasatmata ke ujung jarinya. Membunuh Yoo Seodam seharusnya perkara mudah baginya, seorang master pedang dari aliran langka Shaolin.
Namun
'……!'
Tepat saat dia memutuskan untuk membunuh pria itu
'Aku tidak bisa menebasnya.'
Skill [Previewing (SSS)] dan [Six Sense] milik Lee Dong-joon menunjukkan bahwa meskipun dia mengayunkan energinya, Yoo Seodam akan lolos dari kematian, menghilang seperti fatamorgana.
'Kenapa?'
Jarak mereka hanya sekitar tiga meter. Walaupun dia tidak bisa mendeteksi Yoo Seodam, dia datang ke sini secara khusus untuk menemuinya. Dia juga sudah melihat videonya. Paling banter, pria ini seharusnya hanya setara petarung kelas satu atau dua.
Lalu kenapa… kenapa dia tidak bisa membunuhnya?
'Hmph! Apa dia punya skill stealth semacam itu?'
Saat Lee Dong-joon tenggelam dalam pikirannya
Yoo Seodam membuka mulut.
“Tadi… kau bilang Murim?”
Baru lima detik berlalu sejak Lee Dong-joon mengajukan pertanyaannya. Tapi dalam rentang waktu singkat itu, pikiran mereka berdua sudah berputar ribuan kali.
Kini, setelah selesai saling mengukur kekuatan, saatnya masuk ke inti pembicaraan.
Seodam memutuskan untuk mempercayai ‘protokol pelarian darurat’ dari sistem dan mencoba berbicara.
“Aku yakin kamu datang karena aku memperlihatkan seni bela diri di depan umum yang mirip dengan bela diri Murim. Tapi itu salah paham. Ya, aku memang seorang dimensional returnee, tapi aku bukan pengguna bela diri Murim.”
“Jadi maksudmu… kau returnee lintas dimensi, tapi bukan dari Murim?”
“Seperti yang kamu tahu, sebagian besar Dimensional Returnee memang pergi ke dunia yang sama denganmu, Murim. Tapi aku… pergi ke dunia lain.”
Kata-katanya adalah campuran antara kebenaran dan kebohongan.
Yoo Seodam bukan returnee, melainkan dimensional traveler. Namun dia tahu, di hadapan Lee Dong-joon, fakta itu mustahil untuk disembunyikan sepenuhnya.
Karena itu, satu-satunya pilihan adalah mengaku menggunakan kekuatan dari dunia lain, kekuatan yang kebetulan menyerupai bela diri Murim.
“Jadi… kamu tidak terikat oleh aturan apa pun. Begitu maksudmu?”
Seodam menebak ‘aturan’ yang dimaksud Lee Dong-joon adalah:
— Dilarang menggunakan atau mengajarkan bela diri
— Dilarang menjalin hubungan
Dua larangan utama yang wajib dipatuhi oleh para returnee dari Murim. Larangan ini kemungkinan besar dibuat oleh protagonis yang kini berdiri di depannya.
Kalau Lee Dong-joon memutuskan menyerangnya sekarang, untuk mencegahnya menggunakan kekuatan di Bumi… Seodam tidak akan bisa berbuat apa-apa.
…Kalau begitu, aku cuma punya satu pilihan, kabur ke dunia lain.
Namun Seodam yakin Lee Dong-joon tidak akan menyerangnya.
Kalau masalahnya hanya penggunaan kekuatan dari dimensi lain, maka seharusnya larangan hanya berlaku untuk bela diri Murim bukan kekuatan lain. Dan hubungan sosial tetap diizinkan.
Artinya… hanya Murim yang menjadi pengecualian.
“Sudah jelas, kamu bukan orang Murim. Itu berarti aturan kami tidak berlaku bagimu. Maaf karena tiba-tiba menyela seperti ini.”
Seperti yang diduga, Lee Dong-joon tidak melakukan apa pun terhadap Yoo Seodam. Dugaan Seodam terbukti benar.
“Namun, mulai sekarang...”
“Ayah!”
Seorang siswi SMA yang mengenakan seragam Akademi superhuman Korea berlari ke arah Lee Dong-joon. Dia menggenggam tangan Dong-joon sambil mengerutkan kening.
“Ngapain sih di sini? Ayo cepat pulang!”
“Ada sesuatu yang perlu Papa sampaikan pada pria ini. Tidak liat kalau kami sedang bicara?”
“Ah, maaf.”
Gadis itu menoleh ke arah Yoo Seodam dan membungkuk kecil sambil meminta maaf.
Yoo Seodam buru-buru berkata pada gadis itu.
“Ah, nggak apa-apa kok. Aku cukup dekat dengan ayahmu. Jadi santai aja. Haha, anakmu lucu banget.”
“…….”
“Benarkah? Senang bertemu denganmu. Namaku Shin Hye-ji.”
“Iya, aku Yoo Seodam. Ngomong-ngomong… margamu Shin?”
Shin Hye-ji tersenyum canggung mendengar perkataannya. Lalu, Lee Dong-joon menyela.
“Ada beberapa alasan.”
“Oh… begitu.”
Setelah itu, keheningan singkat turun di antara mereka. Tak lama kemudian, Shin Hye-ji membuka mulut lagi.
“Ah! Aku pernah lihat Hunter Yoo Seodam-nim di TV! Daebak!”
Berbeda dengan Lee Dong-joon, kepribadian Shin Hye-ji jauh lebih santai. Dia bisa berbincang dengan Yoo Seodam tanpa rasa canggung.
Lalu, ia seperti tersadar dan menoleh ke arah “ayah”-nya.
“Ayo kita pergi sekarang! Hunter Yoo Soo-young-nim sudah menunggu!”
‘Yoo Soo-young?’
Itu adalah nama seorang hunter S-rank Korea, sekaligus salah satu wanita tercantik di dunia. Namun, meski mendengar nama itu, ekspresi Dong-joon tetap datar.
“Ribet.”
Tiba-tiba, sebuah pesan muncul di depan mata Seodam.
[Skill ‘Protagonist Hunter Lv.3’ diaktifkan.]
[Menampilkan sebagian skill dan kemampuan protagonis.]
[Protagonis Lee Dong-joon memiliki ability pasif [Attractive (S)] dan skill pasif [Charm (SS)]]
Seodam tahu Dharma adalah seorang biksu Buddha. Tapi, biksu Buddha dengan tag #Harem? Ia yakin seratus persen itu karena skill-skill tersebut.
Dengan kemampuan luar biasa ditambah skill pasifnya, wanita-wanita cantik pasti berbondong-bondong mengelilinginya.
‘Kalau begitu… bagaimana dengan anak perempuannya?’
Yoo Seodam menebak usia Lee Dong-joon sekitar akhir 20-an atau awal 30-an. Terlalu muda untuk punya anak perempuan sebesar Shin Hye-ji. Itu jelas janggal.
Seodam melirik pelan gadis yang memanggilnya “ayah”.
Lalu, pesan lain dari sistem muncul di pikirannya.
<Kami telah menemukan skill ‘Thirteen Sword of Buddha Dharma’ pada karakter pendukung ‘Shin Hye-ji’>
‘……Apa?’
Seodam perlahan mengangkat kepala dan menatap Lee Dong-joon. Pria itu mengangguk dengan wajah datar.
“Kami pergi dulu. Aku ada janji dengan anakku.”
Mungkin Lee Dong-joon mengira tak seorang pun akan tahu apa yang sebenarnya ia lakukan. Dan memang, Seodam tak akan pernah tahu jika bukan karena Protagonist Hunter System.
“…Ah, iya. Hati-hati di jalan.”
Raja Dharma terkuat di dunia.
Orang yang membuat dua larangan mutlak bagi semua returnee dari Murim.
‘Dia memiliki pesta harem… dan bahkan mengajarkan ilmu bela diri Murim pada anaknya sendiri.’
Protagonis Lee Dong-joon… melanggar kedua larangan itu sendirian.
***
“Kau bertemu Supreme One?”
“Iya.”
Beberapa hari kemudian, aku bertemu lagi dengan seorang returnee yang pernah kutemui di Gimnasium Jamsil.
Ia menarik napas dalam-dalam dan menghela napas berat ketika mendengar kata ‘Supreme Dharma’ dariku.
“Seperti yang kau duga. Larangan-larangan itu diciptakan olehnya.”
“Begitu ya… Ngomong-ngomong, bukankah kau bilang masih ada Supreme lain selain Lee Dong-joon?”
“Benar. Mereka disebut Supreme Cheonma… mungkin terdengar asing bagi orang modern, tapi di Murim dulu ada satu lagi yang dijuluki Big Mountain. Aku yakin dia juga ikut menyeberang ke Bumi bersama kami, tapi sampai sekarang belum ada kabar.”
Ini bukan drama bela diri, tapi mendengar kata Cheonma… dunia ini benar-benar macam-macam isinya.
“Kalau Cheonma kita abaikan… apa Dharma memang yang terkuat di Murim?”
“Benar.”
“Tapi di bawah mereka ada yang disebut ‘Tiga Raja dan Enam Kaisar’.”
“Jelaskan dengan cara paling sederhana biar aku paham.”
“Hmm… sembilan orang itu kira-kira setara hunter A-rank, kalau Dharma dan Cheonma dianggap S-rank.”
Artinya, ada sembilan orang kuat di Bumi yang masih lebih lemah dari Dharma.
“Kalau begitu, kalau sembilan orang itu bekerja sama atau semua petarung Murim bersatu, apa mereka bisa mengalahkan Dharma?”
“Aku tak berani menjawab… Dharma adalah dermawan kami yang mengizinkan kami kembali ke Bumi.”
“Ini cuma hipotesis.”
Kim Doo-hak berpikir keras, lalu menghela napas dan mengangguk.
“Aku tak bisa memastikan. Tapi… mungkin saja bisa membunuhnya. Masalahnya, ‘Tiga Raja dan Enam Kaisar’ sedang bersembunyi di berbagai tempat di Bumi. Mustahil mengumpulkan mereka semua.”
Entah kenapa, dunia bernama Bumi tiba-tiba terasa jauh lebih luas dari yang kupikirkan.
Aku seperti katak yang baru keluar dari sumur. Kukira aku sudah menjelajahi sumur itu cukup lama dan tahu segalanya.
Ternyata, dunia di dalam sumur masih penuh hal-hal yang belum pernah kulihat.
Belum saatnya keluar dari sumur.
“Baik. Satu pertanyaan lagi.”
“Tapi… kau benar-benar akan memberiku posisi di guild-mu, kan?”
“Tentu. Aku bukan orang yang mengingkari janji.”
“Tapi rasanya kau sedang melakukannya sekarang.”
“Tidak sama sekali. Ngomong-ngomong, apa yang terjadi jika seorang returnee dimensi melanggar aturan?”
Kim Doo-hak menjawab dengan ekspresi seolah berkata ‘bukannya sudah jelas?’
“Perintah bunuh.”
“……!”
“Semua returnee dari Murim akan menjadi musuhnya.”
Aku menahan sudut bibirku agar tidak terangkat. Belum ada yang pasti.
Bahkan Kim Doo-hak, seorang master puncak di Murim hanya bisa menggunakan kata ‘mungkin’ dan ‘barangkali’. Ia sendiri tak yakin sepenuhnya.
Dalam sistem level, Kim Doo-hak paling tinggi hanya sekitar level 115. Setara A-rank.
Sementara Lee Dong-joon… level 500.
Perbedaannya terlalu gila.
Artinya, rencana apa pun yang dibuat sekarang… tingkat keberhasilannya nyaris nol.
‘Lee Dong-joon…’
Usianya 32 tahun.
Punya anak perempuan 17 tahun bernama Shin Hye-ji.
Hidup sebagai polisi rendahan biasa.
Tentu saja, usia dan status itu kemungkinan palsu.
Banyak hunter, terutama wanita berkumpul di sekitarnya. Park Seong-ho juga memberitahuku bahwa Lee Dong-joon sering makan malam dengan pendekar pedang dari Tiongkok.
Sayangnya, semua informasi itu samar. Sebagian besar hanya berdasarkan kesaksian orang.
Dan meski bukti terkumpul, itu tidak berarti ‘Tiga Raja dan Enam Kaisar’ beserta seluruh petarung Murim akan bangkit melawannya. Peluang menang mereka pun tak akan langsung jadi 100%.
Sekarang aku paham kenapa sistem bilang peluangku membunuh Lee Dong-joon hanya 15%.
Saat itu, aku hampir tak tahu apa-apa tentangnya.
Namun seiring hubungan Lee Dong-joon dengan orang-orang Murim mulai terungkap, aku mulai melihat beberapa cara untuk membunuhnya.
Tapi belum sekarang.
Yang kuinginkan bukan 15%.
Aku ingin 100% kemenangan.
‘Untuk itu… aku harus jadi lebih kuat dengan memburu para protagonis di seluruh dimensi. Lalu mendirikan training hall, memperluas kekuatanku, dan bertemu dengan ‘Tiga Raja dan Enam Kaisar’.’
Tak perlu terburu-buru.
Time Attack baru akan dimulai ketika Bumi memasuki epilog akibat keberadaan Lee Dong-joon.
Perburuan terhadap Lee Dong-joon…
akan menjadi perang jangka panjang.
0 komentar:
Posting Komentar