Chapter 10

 Apa itu ‘Protagonis’?

Setiap orang pasti punya definisinya sendiri.

Tapi buatku, protagonis itu adalah orang-orang egois yang tumbuh besar sambil menikmati semua berkah dunia sendirian.

Apalagi di abad ke-21 ini, mereka bahkan sudah nggak punya yang namanya “krisis” untuk dihadapi.

Mereka tokoh yang sudah usang.

Dulu, protagonis bisa mati.

Pacarnya mati.

Keluarganya mati.

Temannya mati.

Atau rekannya mati.

Tapi sekarang?

Sudah nggak ada hal semacam itu.

Sekarang, protagonis tahu segalanya, nggak pernah menempatkan orang-orang di sekitarnya dalam bahaya, dan bisa menaklukkan segalanya dengan kekuatan yang bahkan lebih besar dari penjahat.

Tapi dua “protagonis” yang sudah kuburu sejauh ini… jujur, mereka terlalu lemah untuk disebut protagonis.

Yang satu cuma “tutorial”, dan yang satunya lagi aku bunuh karena kebetulan dia sedang disegel.

Lalu…

Bagaimana dengan protagonis yang baru saja memulai prolognya?

[2…1…0]

[Perjalanan selesai.]

[Anda adalah hunter yang datang untuk menaklukkan Snow Peak of Paulownia.]

[Protagonis, Lee Yeonjun, level 63.]

Gila…

Baru masuk ke dungeon, wajahku langsung masam.

Celeste yang melihat itu memiringkan kepala.

“Dengar briefing-nya dulu, yuk.”

Oke, pikir dulu.

Protagonis pertama yang kuburu waktu itu levelnya cuma 33.

Tapi kekuatan, gerakan, dan kontrol tubuhnya waktu itu aja udah bikin aku kagum.

Tarian pedangnya jelas di atas A-Rank, dan kalau dia pakai semua kemampuannya…

minimal D-Rank, dengan output mana setara C-Rank.

Dia menutupi kekurangannya dengan teknik, memperkuat dirinya dengan bakat, dan mengendalikan ritme duel dengan penilaian.

Semuanya menunjukkan level setara superhuman A-Rank di Bumi, padahal dia cuma punya kekuatan kelas D.

Terus gimana dengan Lee Yeonjun?

Anak yang lahir dan tumbuh di Bumi ini, apa dia punya teknik, bakat, dan insting yang sama?

Meski dia diklasifikasikan sebagai C-Rank, apa dia benar-benar bisa mengendalikan tubuhnya dengan sempurna padahal baru aja terbangun?

Beberapa waktu lalu aku berhasil mengalahkan monster B-Rank.

Tapi itu cuma menang di kekuatan mentah.

Gerakannya sederhana, dan aku nggak perlu hati-hati karena dia nggak punya kemampuan khusus.

Singkatnya, cuma mob biasa.

Tapi ini beda. Protagonis C-Rank nggak bisa dibandingkan seperti itu.

Oke, anggap aja aku bisa membunuhnya…

Masalahnya satu:

Gimana caranya aku bunuh dia?

Sekarang aja ada tiga kameramen di belakang dan tujuh drone terbang di atas kepala.

Semuanya merekam wajah peserta satu per satu.

Jadi gimana caranya aku bisa melakukan pembunuhan tanpa ketahuan?

Belum lagi, Lee Yeonjun satu tim dengan Jang Hyunsuk, superhuman S-Rank.

Jujur aja, kalau aku harus melawan mereka sekarang dengan peralatan seadanya, aku 100% yakin bakal kalah.

Gila, ini bikin frustasi.

Sementara aku masih pusing mikir, briefing-nya udah selesai.

“Kalau gitu, ayo berangkat.”

Begitu Jang Hyunsuk ngomong, rombongan mulai masuk ke bagian pertama dungeon.

Empat belas orang, gabungan antara senior hunter dan calon hunter.

Yang memimpin mereka bukan siapa-siapa selain Jang Hyunsuk.

Seorang hunter S-Rank, punya kemampuan jarak jauh, dan salah satu wajah paling dikenal di dunia perburuan.

Tiga puluh tahun lalu, waktu monster pertama muncul, para hunter yang berjasa langsung jadi terkenal karena mereka dianggap harapan umat manusia.

Tapi sekarang?

Yang terkenal adalah hunter ganteng dengan kekuatan keren, meski kerjaannya cuma tampil di TV.

Orang-orang tetap saja menyebut mereka “pahlawan.”

Ya, begitulah dunia sekarang.

Dungeon C-Rank Snow Peak of Paulownia sedang disiarkan langsung ke seluruh dunia.

Bahkan menarik perhatian internasional, karena dua peserta baru yang sempat bikin heboh ikut bergabung.

Yang pertama, putri sulung keluarga Costantini , Celeste yang bangkit sebagai superhuman D-Rank di usia 17 tahun.

Dan satunya lagi, Lee Yeonjun orang biasa yang berhasil bangkit sebagai superhuman C-Rank lewat kerja keras dan ketekunan.

Penonton berusia 19 tahun ke atas bisa nonton siarannya langsung dengan memilih salah satu dari tujuh kamera.

Dan tentu saja, kamera Lee Yeonjun dan Celeste punya rating tertinggi.

Alasannya simpel.

Lee Yeonjun adalah manusia pertama di dunia dengan tingkat penyerapan aether 0% yang berhasil jadi superhuman.

Dan Celeste, dengan wajah cantik dan pesonanya yang luar biasa, sudah jadi selebritas dunia.

Tapi jujur aja di antara tujuh peserta, kemampuan Celeste itu paling biasa.

Dia cuma menonjol karena bangkit di usia muda.

Ada banyak superhuman D-Rank lain yang bangkit sebelum umur 20.

Ada yang bisa menembus benda padat, ada yang bisa berlari secepat kilat, bahkan ada yang punya kekuatan psikis langka.

Sementara lima superhuman lain punya kemampuan yang mencolok, Celeste dan Lee Yeonjun cuma punya kemampuan penguatan tubuh biasa.

Hmm… seperti dugaan. Cam 1 rame banget.

Jang Hyunsuk tersenyum puas melihat angka penonton naik di layar kecil di pergelangan tangannya.

Publik mungkin nggak tahu, tapi sebenarnya ada dua jenis siaran: channel publik dan channel resmi hunter.

Meskipun ini debut para trainee, jumlah penonton di channel resmi justru luar biasa terutama di saluran Lee Yeonjun dan Jang Hyunsuk.

Alasannya jelas:

Seorang manusia biasa berhasil membangkitkan kekuatan super lewat “usaha,” dibantu sedikit oleh guild-nya.

Jadi penontonnya bukan orang sembarangan, ada hunter terkenal, master guild, politisi, bahkan pengiklan besar yang penasaran ingin tahu rahasianya.

Sementara penonton di saluran publik tersebar rata, para pejabat dan orang penting jelas berbondong-bondong ke kamera pribadi Lee Yeonjun.

Tapi…

[Kenapa sih Jang Hyunsuk yang kelihatan paling semangat padahal ini debut trainee?]

[Gaya banget sumpah.]

[Aduh, norak banget ㅋㅋ.]

[Apaan sih ㅠㅠ tapi oppa-ku tetep keren kok ㅠ.]

Jang Hyunsuk memang populer, tapi dia jarang dapat perhatian sebesar ini waktu berburu sendirian.

Padahal, meski pangkatnya tinggi, pengalaman bertarungnya nggak seberapa , makanya dia kelihatan sama antusiasnya kayak para peserta baru.

Dia juga sering pamer status “senior hunter” dengan berpura-pura jadi mentor.

Kemampuannya, flash whip, kekuatan mengerikan yang memungkinkannya mengendalikan aether merah di kedua tangan untuk menebas musuh sekaligus.

Kekuatan itu memang paling mencolok di antara semua D sampai A Rank di sini.

Tapi para pejabat bukan datang buat lihat dia.

Mereka sendiri sudah S-Rank, atau setiap hari berurusan sama orang S-Rank.

Jadi jelas, mereka nggak tertarik dengan kekuatan atau pangkat Jang Hyunsuk.

Yang menarik bagi mereka cuma satu, Lee Yeonjun.

Dan karena tingkah Jang Hyunsuk yang terlalu mencolok, perhatian para pejabat pun mulai berpindah ke satu orang lain yang menonjol.

Itu adalah Celeste.

Di antara tujuh peserta pelatihan, Celeste punya jumlah penonton paling rendah.

Para pejabat dan pengamat yakin dia nantinya pasti bakal bekerja sama dengan Salvatore Costantini juga, jadi buat apa repot-repot menganalisis kemampuannya sekarang?

Lagian, dia cuma superhuman tipe penguatan biasa. Semua orang tahu dia berbakat, tapi ya sudah, sampai situ aja.

Ada banyak hunter lain yang sama hebatnya, bahkan lebih.

Tapi yang menarik perhatian mereka bukan kemampuan supernya.

Melainkan bakat alami yang dimilikinya.

 [Astaga, kalian lihat itu?]

Seseorang mengetik pesan di jendela obrolan kanal pribadi.

[Gila, dia bisa ngelawan Spring Wolf kayak gitu?!]

Spring Wolf, monster yang terkenal dengan serangan cakaran empat kali berturut-turut dengan kecepatan kilat.

Serangan itu biasanya mustahil dihindari dengan refleks manusia normal, jadi cara umum untuk selamat adalah menghindar ke samping.

Calon hunter lain juga sudah diajari sebelumnya oleh senior mereka, jadi mereka hafal pola serangan monster.

Tapi meski tahu titik lemahnya, memanfaatkannya tetap susah banget.

Namun Celeste?

Bukannya menghindar ke samping seperti yang diajarkan, dia malah mundur. Backstep.

Mundur melawan monster yang melompat menyerang?

Normalnya itu bunuh diri.

Tapi yang mengejutkan, Celeste justru menghitung jangkauan serangan si Spring Wolf dengan presisi, lalu mengayunkan pedangnya tepat waktu, memenggal lehernya tanpa sedikit pun bergerak ke samping.

Itu aja udah luar biasa.

Tapi yang lebih gila lagi, dia melakukannya dengan kekuatan D-Rank melawan monster D-Rank, dan semua gerakannya begitu mulus, kayak tarian pedang yang udah direncanakan sempurna.

Namun para penonton profesional hanya sedikit terkejut.

Ya, bakatnya luar biasa, tapi kalau dia benar-benar mempelajari semuanya dari awal, itu hasil yang bisa dibilang wajar.

Tapi setelah itu, cara dia menghadapi monster-monster berikutnya bikin banyak hunter terdiam kagum.

 [Heh, jadi bisa ditangani kayak gitu ya? Gak biasa banget.]

[Hmm… teorinya memang bisa, tapi praktiknya gak semudah itu. Seberapa pede dia bisa ngelakuin itu sih?]

Berbeda dengan duo Lee Yeonjun dan Jang Hyunsuk yang terus disorot kamera, Celeste cuma diawasi sendirian.

Namun, di layar siaran itu, Yoo Seodam juga terlihat sesekali.

Dia menggunakan blade aether tanpa lapisan energi, dan pistol di tangan kirinya kadang menembakkan peluru peringatan.

Dukungan dari Yoo Seodam sesekali mencuri perhatian penonton yang sedang menonton Celeste.

[Hah? Siapa tuh? Nembaknya jago banget.]

[Setiap hunter harus bisa gitu buat lolos uji, tahu!]

[ㄹㅇㅋㅋ]

[Yang di atas, lo pernah nembak pistol beneran gak sih?]

[Bego, liat baik-baik. Dia nembak dengan waktu yang pas banget.]

Seperti yang dikatakan penonton itu, tembakannya memang tepat waktu.

Meski pistolnya lemah, kalau digunakan dengan presisi, bisa mendorong mundur monster kecil.

Sebelum monster sempat nyerang Celeste, atau waktu dua-tiga ekor mulai menyerbu bersamaan, dia menembak tepat sasaran.

Tapi kalau situasinya masih aman, pistol itu diam.

Kadang Celeste kelihatan bakal terdesak, tapi dia tetap berhasil bertahan tanpa bantuan.

Dan seolah tahu Celeste bakal berhasil menangkis serangan itu, Yoo Seodam cuma diam di tempat, gak menembak.

Dari situ, penonton mulai memperhatikan Yoo Seodam lewat siaran Celeste.

Dungeon ini cuma dungeon C-Rank.

Biasanya tempat seperti ini bahkan gak menarik perhatian siapa pun.

Tapi kalau ada hunter yang bisa menghadapi monster dengan cara yang gak tercatat di database mana pun, siapa yang gak penasaran?

Awalnya cuma rasa ingin tahu kecil aja.

Cuma “wah, unik juga.”

 [Lho, kenapa Hook Spider-nya tiba-tiba berhenti?]

[Oh, darahnya Water Drifter tuh. Itu bisa ganggu penciuman laba-laba.]

Gak perlu tahu semua tentang monster D-Rank buat bisa bertarung.

Kalau kamu S-Rank superhuman, kamu bisa ngalahin mereka cuma dengan menjentikkan jari.

 [Tunggu, bukannya langkah ke-36 dari Spring Wolf itu acak ya?]

[Kok dia tahu timing buat nembak?]

[Dia nunjukin pistolnya kayak udah tahu sebelumnya.]

Tapi gimana kalau seseorang tahu semua pola monster di dungeon ini, bukan cuma satu-dua?

Gimana kalau orang itu hunter veteran dengan pengalaman 15 tahun di medan perang?

Gimana caranya seorang hunter tanpa kekuatan super bisa bertahan selama itu?

Apa yang dia lakukan untuk melawan monster yang jauh lebih kuat darinya?

Dan bukan cuma itu, di antara tujuh belas orang di tempat itu, Yoo Seodam punya kemampuan fisik paling rendah.

Bahkan tiga kameramen yang ikut syuting pun punya peringkat lebih tinggi darinya, mereka semua E-Rank.

Tapi penonton? Mereka terdiam.

Karena Yoo Seodam, meski F-Rank, bertarung lebih efisien daripada siapa pun di sana.

Kadang dia memompa sedikit aether ke pedangnya dan menebas cepat.

Kadang dia menembakkan pistol murah yang bahkan gak akan dilirik hunter veteran namun gerakannya akurat, efisien, tanpa gaya berlebihan.

Simpel, tanpa kemewahan.

Tapi justru di kesederhanaan itu ada keindahan.

 [Tunggu, itu Yoo Seodam kan?]

[Gue pernah dengar tentang dia.]

[Dia tuh hunter F-Rank yang berhasil bertahan selama ini, ya?]

[Serius, itu gerakan F-Rank? Gak mungkin.]

Publik mungkin baru tahu Yoo Seodam lewat video yang viral belakangan ini.

Tapi cuma sedikit yang tahu siapa dia sebenarnya.

Dulu mereka gak peduli sama F-Rank, sampai video itu muncul dan mengubah pandangan mereka.

[Oh iya, gue inget sekarang. Dia hunter yang tiga tahun hidup di Hell Gate, kan?]

Kalau kamu hunter yang pernah menjelajahi Hell Gate selama tiga tahun dan selamat, sesuatu yang bahkan S-Rank gak berani lakukan, tentu kamu bukan orang biasa.

Perlahan-lahan, fokus penonton mulai berpindah.

Penonton umum masih nonton Lee Yeonjun, tapi para pejabat dan hunter profesional mulai memperhatikan Celeste.

“Apa ini…” gumam Yoo Seodam.

Melihat angka penonton yang naik di pergelangan tangannya, dia sedikit heran.

Dulu, waktu dia membimbing murid, sistem siaran langsung seperti ini belum ada.

Jadi dia masih agak kikuk.

Jumlah penonton Celeste pelan-pelan naik, puluhan, ratusan tapi Seodam gak terlalu peduli.

Dia malah memperhatikan Lee Yeonjun.

Tiba-tiba, Lee Yeonjun melompat ke tengah gerombolan monster, melepaskan kekuatan secara brutal.

Gerakannya sembrono, terlalu berbahaya untuk seorang trainee.

“Apa-apaan dia? Gila apa?”

Dan tepat setelah pikiran itu muncul

[Protagonis, Lee Yeonjun, telah memperoleh skill Take Notice (A).]

[Hashtag baru ‘#Broadcast’ telah ditambahkan ke profil protagonis Lee Yeonjun.]

[Ringkasan hashtag Protagonis Lee Yeonjun telah diperbarui.]

#Hunter_S-Rank_Dengan_Doping_Broadcast

#Fusion_Fantasy #Doped #Bitter #Comedy #Rapid_Growth #Broadcast

“…Apa-apaan lagi, sih?”

0 komentar:

Posting Komentar

My Instagram