Penerjemah: Idran
Barak. Lapangan Latihan.
"Apa yang terjadi, apa yang terjadi?!"
"Ada pertandingan yang sedang berlangsung!"
"Siapa dengan siapa?"
"Pasukan pribadi Lord dan para pemula!"
"Wah gila. Ada sisa jajanan kemarin?! Bawa ke sini!"
...lingkungannya ramai seperti pasar.
Tentara bayaran yang bersemangat berkumpul di sekitar tempat ini, di mana mereka datang untuk menonton setelah mendengar berita pertandingan.
"Pertandingan... sudah lama sekali kita tidak melakukan pertarungan yang tidak nyata."
"Aku masih lebih terbiasa dengan pertandingan!"
Di salah satu sudut lapangan latihan berdiri Lucas dan Evangeline, duo ksatria kelas SSR.
"..."
"Gulp."
"Bisakah kita benar-benar melakukan ini..."
Dan di sisi berlawanan, para penantang – sekelompok lima Hero kelas N.
Kedua belah pihak berdiri memegang pedang kayu dan perisai.
"Apa kalian yakin akan baik-baik saja tanpa kami...?"
"...Kupikir mereka akan bertarung lebih baik tanpa kita. oke."
Damian dan Lilly sedang menonton dengan wajah tegang dari bawah lapangan latihan.
Aku? Aku berada di tengah lapangan latihan. Untuk saat ini, Akulah wasitnya.
"Syarat kemenangan adalah penindasan total terhadap satu Party."
Aku meninggikan suaraku setelah melihat sekeliling di kedua sisi.
"Jika kalian menjatuhkan senjata, didorong keluar dari lapangan latihan yang mengakibatkan ring-out, tidak dapat menggunakan senjata, mengangkat kedua tangan, atau menyerah secara lisan. Dalam kasus ini, hal tersebut akan dianggap sebagai penindasan."
Aturan penindasan seharusnya sudah cukup baik untuk saat ini. Masalah yang lebih penting adalah keselamatan.
"Penggunaan skill dilarang. Menimbulkan cedera serius juga dilarang. Membunuh tentu saja dilarang. Pertarungan berlangsung sampai salah satu pihak ditekan. Jika menurutku pertarungan sudah diputuskan, aku akan segera menentukan kemenangan atau kekalahan. Ada keberatan?"
Kedua belah pihak menganggukkan kepala.
"Apa kau siap, Nona?"
"Seharusnya itu kamu, pak."
Lucas dan Evangeline tidak mengadakan pertemuan strategi khusus.
Keduanya telah bertarung melawan monster dan bernapas bersama. Mereka bahkan colab pedang dan tombak mereka.
Daripada mengadakan pertemuan mendetail sebelum pertandingan, akan lebih efisien jika merespon sesuai situasi.
Di sisi lain, untuk Party kelas N,
"...ini adalah operasi yang diubah."
Mereka mengadakan pertemuan di menit-menit terakhir, membisikkan sesuatu.
"Baiklah. Lakukan seperti yang telah dilatih, sesuai dengan operasinya. Kalian mengerti?"
Mendengar perkataan Dion, anggota party lainnya mengangguk.
“Kami mengerti, Dion…!”
"Ayo kita coba!"
Dion memandang anggota Partynya dan mengangguk penuh tekad.
"Baiklah... ayo pergi!"
Kelima anggota party kelas N berjalan ke depan dengan ekspresi muram.
“Aku tidak tahu operasi apa yang mereka rencanakan.”
Di sisi lain, Lucas dan Evangeline, dengan wajah santai, mengangkat pedang kayu dan tombak mereka.
“Ayo selesaikan ini sekaligus.”
"Kami akan bersikap lunak pada kalian~!"
Bersikaplah lembut, teman-teman.
Aku mengangkat tanganku dan berteriak sambil menurunkannya.
"Baiklah, bersiaplah... mulai!"
Pada saat yang sama,
Ta-di-!
Kelompok kelas N menyerang terlebih dahulu.
Komposisi Party mereka sederhana.
Tiga warrior. Dua rogues.
Warrior adalah kelas yang serba bisa untuk segala situasi.
Sebagian besar dapat menggunakan berbagai macam senjata, unggul baik sebagai dealer maupun tanker.
Kelas hybrid ini memang memiliki kelemahan yang melekat yaitu "tidak ada di sini atau di sana di akhir permainan", tetapi pada tahap awal, keserbagunaannya menjadikannya tank yang sangat kuat.
Dan kemudian, ada melee dealers, para rogues.
Mereka dapat menimbulkan burst damage yang sangat besar dari jarak pendek hingga menengah, jika kondisinya tepat. Masalahnya, bagaimanapun, adalah sifat permainan yang tidak kenal ampun.
Anda bisa menghindar sepuluh kali, tetapi satu pukulan dan Anda mati.
Sebagai melee dealer, rogue selalu harus melakukan tindakan penyeimbangan, membawa risiko yang setara dengan kemampuan mereka dalam menangani kerusakan.
“Pertarungan macam apa yang akan mereka lakukan?”
Penasaran dengan strategi mereka yang membuat mereka berani menantang Party utama, Aku menyaksikan duel tersebut dengan sedikit ekspektasi.
Dan tindakan Party tingkat N itu sederhana.
Tap, tap, tap!
Pemimpin party, Dion, mengincar Lucas.
Empat orang lainnya bergegas menuju Evangeline.
“Aku pernah mendengar cerita tentang kehebatan bela dirimu, tunjukkan padaku apa yang kamu punya, Ksatria!”
Sambil berteriak, Dion mengacungkan belati kayunya dan langsung menyerang ke arah Lucas. Alis Lucas berkedut.
“Aku tidak akan menahan diri, meskipun ini pedang kayu.”
Vroom-!
Pedang kayu Lucas melesat di udara dengan suara yang sangat keras.
Diayunkan secara horizontal, pedang kayu itu memiliki momentum yang mengerikan, mengancam akan membelah pinggang Dion menjadi dua.
Whoosh!
Namun, Dion tidak memblokir atau menangkis serangan tersebut, melainkan malah membungkuk ke belakang secara dramatis untuk menghindarinya.
Melanjutkan gerakannya, dia meluncur ke tanah, berguling di belakang Lucas.
Dengan kulit pucat, Dion tertawa kecil.
“Ha-ha, apa ini? Kamu jauh lebih mudah mengelak dari yang kukira, ksatria?”
"Menggertak..."
Lucas memutar pedang kayunya, mengambil posisi semula, dan berkata,
"Aku akan segera mengakhiri ini."
Sementara itu, empat tentara bayaran lainnya mendekati Evangeline.
Evangeline menyeringai puas, menyesuaikan cengkeramannya pada tombak kayu dan perisainya.
“Hehe, jadi aku terlihat lebih berbahaya kan? Makanya kalian berempat mendatangiku?”
"..."
"Mata kalian bagus! Aku empat kali lebih kuat dari paman itu-"
Saat Evangeline dengan penuh semangat mengoceh, keempat tentara bayaran itu menyerangnya tanpa ragu-ragu.
Evangeline menjilat bibirnya dan mengangkat perisainya. Dia mengambil posisi siap untuk memblokir serangan apa pun yang mungkin mereka lakukan padanya.
Tetapi.
Para tentara bayaran tidak punya niat untuk 'menyerang' sejak awal.
Crussh-!
"Hah?"
Rasa kaget keluar dari mulut Evangeline.
Dari tentara bayaran yang mengejarnya, tiga bahkan belum mengeluarkan senjatanya. Mereka semua memegang perisai, dan memulai serangan tekel.
Ketika perisai itu bertabrakan, mereka menghasilkan suara yang membosankan.
Sejak saat itu, ketiga prajurit bayaran mulai mendorong Evangeline mundur.
"Tunggu, tunggu, serius?! Kalian benar-benar melakukan ini?!"
Dalam serangan balik cepat yang tak terduga, Evangeline dengan cepat didorong ke tepi arena duel.
Jika didorong keluar dari arena sebagaimana adanya, itu akan menjadi ring out. Penilaian yang menekan.
Karena terkejut, Evangeline mengertakkan gigi dan menurunkan posisinya. Kaki yang didorong keluar terhenti perlahan dengan suara jeruji.
Meskipun tiga pria dewasa yang kuat mengerahkan seluruh kekuatan mereka untuk mendorongnya keluar, Evangeline berhasil bertahan, menyiapkan perisainya.
"Hah-!"
Tidak berhenti sampai disitu, Evangeline mulai memukul mundur para tentara bayaran.
Kebingungan menyapu wajah para tentara bayaran.
"Eh...?!"
“Kekuatan macam apa ini…!”
Dengan kekuatan yang tak terbayangkan oleh perawakannya yang kecil, Evangeline perlahan mulai mendorong tentara bayaran itu menjauh.
Saat itu.
Whoosh!
Seorang tentara bayaran yang telah menunggu di sayap kiri evengeline bergegas menuju punggung Evangeline.
Itu adalah si rogue cewek, sorotan dari Party mereka. Dia meminta maaf sambil menusukkan belati kayunya dengan keras.
"Maaf, Nona!"
"Hah?!"
Belati itu mengarah ke kaki Evangeline, tapi dia segera mengangkat kakinya untuk menghindari serangan itu.
Dan itulah akhirnya.
"Eh?"
Evangeline, yang tadinya bertahan, kehilangan pusat gravitasinya.
"Yaaaaaaah!"
"Dorong dia keluar-!"
Ketiga prajurit tentara bayaran itu segera mengerahkan seluruh kekuatan mereka untuk mendorong Evangeline mundur.
"Whoa! Tunggu sebentar, tunggu-!"
Evangeline, yang kehilangan keseimbangan, mencoba melawan, tapi sia-sia.
Thud!
Dia akhirnya keluar dari arena...
Setelah berguling sekali di tanah, Evangeline dengan cepat bangkit seperti tupai.
Dia kemudian berteriak padaku.
"Tunggu, itu curang! Bukan?!"
"Nah ~.akuilah. Kau telah ditekan."
"Di mana hal semacam ini... Tidak bisakah kamu memberiku satu kesempatan lagi?!"
Aku menggelengkan kepalaku dengan tegas. Tidak ada hal seperti itu dalam sebuah pertandingan.
'Evangeline memang memiliki Trait [Error-Prone], tapi meskipun demikian, Hero kelas N melakukannya dengan baik.'
Biarpun itu 2 lawan 5, perbedaan kelas dan level antara Party utama dan Party kelas N sangat besar.
Mereka mengatasinya dengan konsentrasi personel sesaat dan taktik kejutan.
Mereka melakukannya dengan baik, kawan-kawan ini.
Sementara Evangeline berteriak sambil menjambak rambutnya, keempat Hero kelas N saling melakukan tos dan berbalik.
Sekarang, mereka dibiarkan menekan Lucas yang sendirian.
Namun.
"Ah~ Maaf teman-teman."
Pemandangan yang terjadi di sisi lain arena tidak terlalu memberikan harapan.
Lucas memegang kerah Dion, tergantung di udara dengan satu tangan.
Dion yang mengangkat kedua tangannya sebagai tanda menyerah, bergumam sedih.
"Tuan Ksatria, kau terlalu kuat..."
Saat berikutnya, Lucas dengan santai melemparkan Dion di tangannya keluar arena.
Thud!
"Uhuk!"
Dion yang nyaris tidak berhasil melakukan teknik jatuh, kesulitan untuk bangkit.
tap.tap.
Dengan setiap langkah menuju musuhnya yang tersisa, Lucas menggeram pelan.
"Berikutnya."
Wajah para Hero N-Rank memucat dalam sekejap.
***
Pada akhirnya, sisa anggota party N-Rank masing-masing dijatuhkan oleh Lucas dan dilempar keluar arena seperti bola karet.
Melihat para Hero N-Rank mengerang di tanah, aku tertawa getir.
'Ada perbedaan peringkat, tapi perbedaan levelnya lebih besar.'
Lucas saat ini berada di level 37.
Di sisi lain, level rata-rata Party N-Rank berada di pertengahan awal. Persaingan tidak seimbang sejak awal.
‘Tetap saja, strategi awalnya cukup baik.’
Menggunakan fakta bahwa Evangeline tidak lebih berpengalaman daripada Lucas, mereka segera menjatuhkannya. Kemudian, mereka berlima bekerja sama melawan Lucas.
Strateginya sendiri bagus. Masalahnya adalah Lucas cukup kuat untuk menghancurkan kerangka strategi itu.
"Ha ha."
Sedih, Dion yang terjatuh ke tanah tertawa hampa.
Pada akhirnya, yang berdiri di tengah arena adalah Lucas.
Kemenangan menjadi milik Party utama.
“Aku awalnya pesimis, tapi kami benar-benar tidak punya peluang.”
“Tetapi kami tidak melakukan hal yang buruk.”
Setelah menjabat tangan sang pemenang, Lucas, dan memberinya tos,
Dan menepuk pundak Evangeline yang tertunduk,
Aku turun ke samping Dion sambil tersenyum tipis.
“Strateginya disesuaikan dengan lawan. Dan tekad untuk mengeksekusinya.”
Dion menggaruk bagian belakang kepalanya. Pria muda itu, yang menyerupai cewek, tersenyum sedikit canggung.
"Yang terpenting... keberanian untuk menghadapi dan menyerang musuh yang lebih besar dari dirimu sendiri."
Aku melihat sekeliling. Baik anggota Party utama maupun Hero N-Rank memperhatikan kata-kataku.
Aku mengangguk dengan serius.
“Bisa dikatakan itu adalah kebajikan pertama yang dibutuhkan oleh mereka yang menghadapi monster.”
Untuk membunuh monster.
Seseorang harus mampu bertarung tanpa mundur dari musuh yang jauh lebih besar dari dirinya.
Itu saja sudah merupakan bakat yang luar biasa.
“Aku minta maaf karena meremehkan dan tidak memanfaatkan kalian dengan baik, semuanya.”
Aku membantu masing-masing Hero N-Rank dengan menawarkan tanganku.
"Dan aku juga meminta maaf sebelumnya."
Setelah membantu Dion terakhir, aku berkata.
"Karena kalian sudah membuktikan nilai kalian, mulai sekarang kalian akan bekerja sampai mati."
“Itulah yang kami harapkan, Yang Mulia.”
Dengan wajah polosnya yang seperti cewek, Dion tersenyum ambisius.
“Jika kami ingin hidup kurus dan panjang umur dalam persembunyian, sejak awal kami tidak akan menjadi tentara bayaran.”
Tak disangka, personel yang selama ini Aku abaikan menjadi bagian dari tanganku.
Semuanya adalah N-Rank.
Di dalam game, dan di sini juga, itu adalah party terlemah yang pernah aku gunakan.
Saat sub-Party kedua – ‘Dion’s Mercenaries’ dipanggil ke tim pertama telah tiba.
0 komentar:
Posting Komentar